
Berita Terupdate – Inter Miami meraih kemenangan dramatis 2-1 atas Atlanta United dalam pertandingan yang merupakan ulangan dari babak playoff tahun 2024. Lionel Messi kembali ke susunan pemain utama dan berhasil mencetak gol, membantu timnya membalas kekalahan sebelumnya dari Atlanta yang mengeliminasi mereka dari babak pascamusim MLS. Pertandingan yang berlangsung sengit ini diwarnai dengan gol telat yang memastikan tiga poin bagi tim tamu.1
Jalannya Pertandingan dan Gol-Gol yang Tercipta
Pertandingan dimulai dengan tempo tinggi, dan tuan rumah Atlanta United berhasil membuka keunggulan di menit ke-11. Emmanuel Latte Lath, pemain termahal dalam sejarah MLS, sukses menyundul bola dari jarak dekat setelah menerima umpan silang. Namun, keunggulan Atlanta tidak bertahan lama. Di menit ke-20, Lionel Messi menunjukkan kualitasnya dengan menyamakan kedudukan untuk Inter Miami. Gol ini tercipta berkat kesalahan antisipasi dari lini belakang Atlanta. Bartosz Slisz kehilangan bola di luar kotak penalti, dan Messi dengan sigap merebut bola, melewati hadangan Derrick Williams, dan melepaskan tendangan chip yang tak mampu dijangkau oleh kiper Brad Guzan.
Setelah gol penyeimbang dari Messi, kedua tim saling bertukar serangan. Atlanta United, yang dimotori oleh Brad Guzan di bawah mistar gawang, mampu menahan gempuran serangan Miami. Guzan, yang tampil gemilang di babak playoff musim lalu, kembali menunjukkan performa impresif dengan melakukan enam penyelamatan penting, termasuk satu penyelamatan kelas dunia di menit ke-60 yang menggagalkan peluang emas Messi dari jarak dekat.
Drama terjadi di menit-menit akhir pertandingan. Pada menit ke-88, pemain pengganti Fafa Picault berhasil mencetak gol kemenangan untuk Inter Miami. Memanfaatkan sepak pojok, Picault menyundul bola dengan keras ke arah gawang, dan bola pun meluncur deras ke dalam gawang tanpa bisa dihalau oleh Guzan. Gol telat ini disambut dengan suka cita oleh para pemain dan staf pelatih Miami.
Penilaian Pemain Inter Miami
Performa individu para pemain Inter Miami juga menjadi sorotan dalam pertandingan ini.
Lini Belakang dan Kiper
Rocco Rios Novo (7/10) tampil cukup baik di bawah mistar gawang, menggantikan Oscar Ustari yang diskors dan Drake Callender yang cedera. Ia melakukan satu penyelamatan gemilang di babak kedua dan secara keseluruhan memberikan kontribusi positif. Jordi Alba (6/10) bekerja keras di sisi kiri lapangan, namun umpan-umpan akhirnya kurang akurat. Maxi Falcon (6/10) tampil solid dan konsisten, meskipun beberapa kali terlihat kurang koordinasi dengan Noah Allen (6/10) yang juga menunjukkan performa campuran, kuat dalam duel satu lawan satu namun kurang baik dalam penguasaan bola. Gonzalo Lujan (5/10) masih perlu meningkatkan kemampuannya dalam menghadapi pemain sayap lawan seperti Saba Lobzhanidze.
Lini Tengah
Sergio Busquets (7/10) menunjukkan kelasnya sebagai pemain veteran dengan mengamankan lini tengah dan mengatur tempo permainan. Yannick Bright (7/10) juga tampil solid di lini tengah, mampu mendistribusikan bola dengan baik dan memutus serangan lawan. Telasco Segovia (5/10) kurang efektif dalam membongkar pertahanan Atlanta.
Lini Depan
Tadeo Allende (5/10) memiliki kecepatan namun kurang memberikan dampak signifikan dalam serangan. Luis Suarez (4/10) terlihat kesulitan untuk beradaptasi dan tampak kelelahan sejak awal pertandingan. Lionel Messi (8/10) menjadi motor serangan Miami dan berhasil mencetak gol penyeimbang. Kehadirannya selalu menjadi ancaman bagi pertahanan lawan.
Pemain Pengganti dan Pelatih
Benjamin Cremaschi (6/10) yang masuk menggantikan Segovia belum mampu memberikan perubahan signifikan. Tomas Aviles (N/A) dan Federico Redondo (N/A) masuk di menit-menit akhir pertandingan. Fafa Picault (9/10) menjadi pahlawan kemenangan dengan mencetak gol telat. Javier Mascherano (4/10) sebagai pelatih dinilai kurang memiliki struktur penyerangan yang jelas, terlihat terlalu mengandalkan kemampuan individu Messi.
Posisi di Klasemen Inter Miami
Kemenangan ini membawa Inter Miami naik ke puncak klasemen Wilayah Timur, mengungguli Philadelphia Union. Mereka kini berada di posisi kedua dalam perebutan gelar Supporters’ Shield, di bawah Vancouver Whitecaps.
BACA JUGA : Kekalahan Kontroversial dari Real Madrid, Simeone Merasakan ‘Amarah, Murka, Ketidakadilan’