
Berita Terupdate – Keluarnya Lille dari Liga Champions oleh Borussia Dortmund ternyata menyimpan keuntungan besar bagi Liga Primer Inggris. Kegagalan Lille melangkah lebih jauh di kompetisi elit Eropa ini secara signifikan meningkatkan peluang Liga Inggris untuk mendapatkan satu tempat kualifikasi tambahan di Liga Champions pada musim mendatang. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Mari kita telusuri lebih dalam.1
Runtuhnya Harapan Lille di Eropa dan Dampaknya pada Peta Persaingan Koefisien
Pada pertandingan yang digelar di Stade Pierre-Mauroy, Dortmund berhasil membalikkan keadaan dan meraih kemenangan 2-1 atas tuan rumah Lille. Agregat 3-2 mengantarkan Dortmund ke babak perempat final, sekaligus mengakhiri perjalanan Lille di Liga Champions musim ini. Kekalahan ini bukan hanya menyakitkan bagi pendukung Lille. Tetapi juga membawa konsekuensi besar dalam peta persaingan koefisien antar liga di Eropa, khususnya bagi Prancis.
Sistem Baru UEFA dan Perebutan Tiket Liga Champions Tambahan
Musim ini, UEFA memperkenalkan aturan baru yang memberikan dua tempat tambahan di Liga Champions kepada liga-liga dengan kinerja kolektif terbaik di kompetisi Eropa. Penentuan liga mana yang berhak mendapatkan jatah tambahan ini didasarkan pada peringkat koefisien UEFA. Yang mengukur performa setiap liga di seluruh kompetisi Eropa, mulai dari Liga Champions, Liga Europa, hingga Liga Konferensi Eropa. Dengan tersingkirnya Lille, Prancis secara resmi tidak lagi memiliki peluang untuk meraih salah satu dari dua tempat tambahan tersebut. Persaingan kini mengerucut pada empat liga teratas: Inggris, Spanyol, Italia, dan Jerman.
Keunggulan Liga Inggris dalam Perolehan Poin Koefisien
Meskipun beberapa tim besar Inggris seperti Manchester City dan Liverpool harus tersingkir dari Liga Champions, wakil Inggris masih mendominasi kompetisi Eropa lainnya. Arsenal dan Aston Villa berhasil melaju di Liga Konferensi Eropa, bahkan berpotensi bertemu di semifinal. Sementara itu, Manchester United dan Tottenham Hotspur masih terus berjuang di Liga Europa. Dan karena berada di bagan yang berbeda, mereka tidak akan saling mengeliminasi hingga partai final. Kondisi ini memastikan bahwa Inggris akan terus mengumpulkan poin koefisien yang berharga. Terlepas dari sejauh mana mereka melangkah di masing-masing kompetisi.
Posisi Terkini dan Prospek Liga Inggris
Saat ini, Liga Inggris memimpin klasemen koefisien dengan 23.035 poin, dengan lima dari tujuh tim mereka masih aktif di kompetisi Eropa. Spanyol berada di posisi kedua dengan 20.892 poin (lima dari tujuh tim), diikuti Italia (19.375 poin, empat dari delapan tim) dan Jerman (17.546 poin, tiga dari delapan tim). Portugal dan Prancis menyusul di posisi kelima dan keenam, namun dengan jumlah tim yang tersisa jauh lebih sedikit.
Dengan performa yang solid dari wakil-wakilnya di berbagai kompetisi Eropa, Liga Inggris tampak sangat mungkin untuk mengamankan satu tempat tambahan di Liga Champions lebih awal dari perkiraan, bahkan mungkin sebelum akhir Maret. Semua mata kini tertuju pada kiprah klub-klub Liga Inggris yang tersisa di kompetisi Eropa. Performa mereka akan menentukan seberapa cepat Inggris dapat memastikan tempat tambahan Liga Champions untuk musim 2025/2026.
BACA JUGA : Leonardo Bonucci Menyerukan Conte untuk Menggantikan Motta di Juve