
Berita Terupdate – Kekalahan telak Juventus 4-0 dari Atalanta telah memicu reaksi keras dari legenda klub, Leonardo Bonucci. Mantan bek tengah Italia ini secara terbuka menyatakan bahwa kekalahan tersebut “melukai hatinya” dan menyerukan agar Antonio Conte segera menggantikan Thiago Motta sebagai pelatih kepala Juventus. Bonucci, yang dikenal vokal dan bersemangat, tidak menyembunyikan kekecewaannya terhadap performa mantan timnya dan merasa bahwa perubahan mendasar diperlukan untuk mengembalikan kejayaan “Si Nyonya Tua”.1
Kekalahan Memilukan dari Atalanta
Pertandingan melawan Atalanta menjadi mimpi buruk bagi Juventus dan para penggemarnya. Skor 4-0 yang terpampang di papan skor menjadi tamparan keras dan menggambarkan betapa rapuhnya pertahanan serta tumpulnya serangan Juventus pada laga tersebut. Bonucci, yang menyaksikan pertandingan tersebut, merasa terpukul dengan hasil akhir yang dianggapnya “memalukan”.
Reaksi Leonardo Bonucci
Dalam wawancaranya dengan La Gazzetta dello Sport, Bonucci mengungkapkan betapa dalamnya kekecewaan yang ia rasakan. “Melawan Atalanta, kita mempermalukan diri sendiri, hati saya terluka. Saya rasa belum pernah terjadi hal seperti ini sebelumnya, pemandangan yang buruk yang membawa saya kembali ke masa-masa Covid,” ujar Bonucci dengan nada prihatin. Ia menambahkan bahwa emosi para penggemar harus dihormati dan atmosfer stadion dalam beberapa pertandingan terakhir justru memberikan tekanan yang tidak semestinya kepada para pemain, terutama mereka yang minim pengalaman dan jiwa kepemimpinan.
Seruan untuk Antonio Conte
Bonucci tidak ragu untuk menyebut nama Antonio Conte sebagai sosok yang ideal untuk memimpin Juventus kembali ke jalur kemenangan. Conte, yang saat ini melatih Napoli dan menunjukkan performa impresif, dianggap memiliki mentalitas juara dan pemahaman mendalam tentang DNA Juventus. Bonucci percaya bahwa Conte adalah sosok yang tepat untuk membangkitkan semangat juang tim dan mengembalikan kepercayaan diri para pemain.
Analisis Leonardo Bonucci tentang Situasi Juventus
Lebih lanjut, Bonucci menganalisis situasi Juventus saat ini dan memberikan pandangannya mengenai langkah yang sebaiknya diambil oleh manajemen klub. “Itu tergantung pada apa tujuan klub, yang di musim panas berinvestasi pada beberapa pemain tetapi juga pada pemain muda yang ditingkatkannya: jika Anda ingin menang segera, di bulan Juni Anda berubah dan mengambil Conte, jika tidak, Anda memberi Motta dan Giuntoli waktu untuk menciptakan fondasi untuk kembali ke jalur kemenangan,” jelas Bonucci. Ia menekankan bahwa Thiago Motta harus menyadari bahwa melatih Juventus adalah dunia yang berbeda dan sekadar merasa “sedih dan kecewa” tidaklah cukup untuk mengatasi tantangan yang ada.
Gambaran Lebih Besar
Musim Juventus memang berada di ujung tanduk. Setelah tersingkir dari Liga Champions dan gagal mempertahankan gelar Coppa Italia, performa mereka di Serie A juga mengalami penurunan. Meskipun masih berada di posisi empat klasemen, posisi tersebut belum sepenuhnya aman untuk mengamankan tiket ke Liga Champions musim depan. Pertanyaan pun mulai bermunculan mengenai kemampuan Thiago Motta untuk membawa Juventus keluar dari keterpurukan ini. Tekanan semakin besar, dan masa depan Motta di kursi kepelatihan Juventus menjadi bahan spekulasi hangat.
Langkah Selanjutnya
Di tengah badai kritik dan kekecewaan, Juventus harus segera bangkit dan menunjukkan respons positif. Pertandingan terdekat melawan Fiorentina di Serie A pada hari Minggu mendatang akan menjadi ujian penting bagi Motta dan anak asuhnya. Kemenangan di laga tersebut akan menjadi modal berharga untuk mengembalikan kepercayaan diri tim dan meredam spekulasi negatif yang beredar. Namun, kekalahan atau hasil imbang hanya akan semakin memperburuk situasi dan meningkatkan tekanan pada Thiago Motta.
BACA JUGA : Arne Slot Akui PSG Membuatnya Sulit Tidur Jelang Laga 16 Besar Liga Champions