
Berita Terupdate – Kiper nomor satu Belgia, Koen Casteels, telah memutuskan untuk mengakhiri karirnya di tim nasional sebagai bentuk protes terhadap perlakuan istimewa yang diberikan kepada Thibaut Courtois untuk kembali memperkuat skuad De Rode Duivels. Keputusan mengejutkan ini diumumkan Casteels setelah adanya indikasi kuat bahwa Courtois akan kembali menjadi pilihan utama di bawah kepelatihan manajer baru, Rudi Garcia.1
Latar Belakang Konflik Koen Casteels
Keputusan Casteels ini berakar dari kekecewaannya terhadap federasi sepak bola Belgia yang dianggapnya memberikan ‘karpet merah’ bagi kembalinya Courtois. Sebagaimana diketahui, Courtois sebelumnya memiliki riwayat konflik dengan mantan pelatih Domenico Tedesco. Terutama terkait keputusan penunjukan Romelu Lukaku sebagai kapten tim nasional. Akibat dari perselisihan tersebut, kiper Real Madrid itu telah absen membela Belgia sejak Juni 2023.
Namun, perubahan tampuk kepelatihan dari Tedesco ke Rudi Garcia membawa angin segar bagi Courtois. Garcia dikabarkan membuka pintu lebar bagi kembalinya kiper bintang tersebut ke tim nasional. Kondisi inilah yang kemudian memicu reaksi keras dari Koen Casteels. Kiper yang selama ini mengisi posisi nomor satu selama absennya Courtois. Casteels merasa tidak adil dengan perlakuan khusus yang diberikan kepada Courtois, seolah-olah mengabaikan kontribusi dan dedikasinya selama ini.
Pernyataan Tegas Koen Casteels
Dalam sebuah wawancara dengan podcast Belgia, MidMid, Casteels mengungkapkan kekecewaannya secara terbuka. “Aneh rasanya melihat federasi sepak bola berputar 180 derajat dan menggelar karpet merah. Menyambutnya kembali dengan tangan terbuka,” ujar Casteels dengan nada getir. Ia melanjutkan, “Saya pikir agak aneh bahwa Courtois bisa memutuskan sendiri apakah dia bisa kembali atau tidak. Ini bukan masalah pribadi dengan Thibaut, tetapi lebih kepada federasi sepak bola. Hal ini tidak sesuai dengan standar dan nilai-nilai yang saya pegang tentang apa seharusnya sebuah tim olahraga atau organisasi olahraga.” Sebagai penutup, Casteels menegaskan, “Mulai hari ini, saya tidak lagi bersedia [untuk tim nasional].”
Implikasi Lebih Luas bagi Belgia
Keputusan Casteels untuk mundur dari tim nasional tentu menjadi pukulan tersendiri bagi Rudi Garcia yang baru saja menjabat sebagai pelatih Belgia. Meskipun Garcia dikabarkan telah melakukan percakapan positif dengan Courtois dan merasa lega dengan prospek kembalinya sang kiper, hilangnya Casteels dari skuad tetap menjadi perhatian. Kehadiran Courtois di bawah mistar gawang memang merupakan aset berharga bagi Belgia. Sebagai peraih dua gelar Liga Champions dan dianggap sebagai salah satu kiper terbaik dunia, pengalaman dan kualitas Courtois sangat dibutuhkan, terutama di masa transisi yang tengah dihadapi tim nasional Belgia. Di usia 31 tahun, Courtois masih memiliki peran sentral untuk dimainkan.
Langkah Selanjutnya bagi Tim Nasional Belgia
Dengan kembalinya Courtois, Belgia kini bersiap menghadapi jeda internasional penting yang akan datang akhir bulan ini. Skuad asuhan Garcia dijadwalkan untuk menghadapi Ukraina dalam dua pertandingan beruntun di UEFA Nations League, masing-masing pada Kamis, 20 Maret dan Minggu, 23 Maret. Pelatih baru ini tentu sangat ingin memulai masa kepelatihannya dengan hasil yang positif dan meyakinkan, dan kembalinya Courtois diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan untuk mencapai tujuan tersebut, meskipun harus dibayar dengan hilangnya Casteels.
BACA JUGA : Kemenangan Dramatis AC Milan Berkat Brace Gemilang Christian Pulisic