
Berita Terupdate – Pertandingan sengit antara Liverpool dan Paris Saint-Germain (PSG) di ajang Liga Champions baru-baru ini diwarnai sebuah insiden kontroversial yang melibatkan bek Liverpool, Ibrahima Konate. Banyak pihak menilai Konate seharusnya mendapatkan kartu merah karena pelanggaran yang dilakukannya terhadap pemain PSG, Bradley Barcola. Namun, wasit memutuskan untuk tidak memberikan kartu merah, dan keputusan ini menimbulkan perdebatan hangat di kalangan penggemar sepak bola dan analis pertandingan. Insiden ini pun menjadi sorotan utama, mempertanyakan konsistensi dalam pengambilan keputusan oleh wasit dan Video Assistant Referee (VAR) dalam pertandingan tinggi.1
Dorongan Kontroversial Ibrahima Konate Terhadap Barcola
Pada babak pertama pertandingan yang menegangkan tersebut, Bradley Barcola. Pemain sayap lincah dari PSG, berhasil menembus lini pertahanan Liverpool yang terkenal solid. Barcola dengan kecepatan tinggi berlari menuju kotak penalti, mengancam gawang Liverpool. Dalam situasi genting tersebut, Ibrahima Konate berusaha mengejar Barcola dan melakukan tindakan defensif. Saat Barcola berada tepat di tepi kotak penalti. Konate terlihat dengan jelas mendorong Barcola dengan bahunya hingga pemain PSG tersebut terjatuh ke tanah. Meskipun pelanggaran tersebut terlihat cukup jelas dan Konate merupakan pemain terakhir yang menghalangi Barcola yang berpotensi menciptakan peluang emas. Wasit Davide Massa yang memimpin pertandingan memutuskan untuk melanjutkan permainan tanpa memberikan hukuman apapun.
Penjelasan Keputusan Wasit dan Intervensi VAR
Keputusan wasit untuk tidak memberikan kartu merah pada Konate tentu saja mengundang reaksi keras, terutama dari kubu PSG. Wasit Davide Massa pada awalnya membiarkan permainan terus berjalan, menganggap pelanggaran tersebut tidak cukup signifikan untuk menghentikan pertandingan. Namun, insiden ini kemudian ditinjau oleh VAR untuk memastikan apakah keputusan yang diambil wasit sudah tepat. Setelah melakukan peninjauan ulang melalui rekaman video, secara mengejutkan VAR juga tidak merekomendasikan pemberian kartu merah kepada Konate. Penjelasan yang diberikan adalah bahwa VAR tidak menganggap keputusan wasit sebagai “kesalahan yang jelas dan nyata”. Sebuah frasa yang sering digunakan dalam protokol VAR untuk membatasi intervensi mereka.
Meskipun VAR tidak merekomendasikan kartu merah, terungkap bahwa dalam proses peninjauan. VAR sempat meningkatkan tingkat pelanggaran tersebut sebelum akhirnya membatalkannya dan menyetujui keputusan awal wasit. Perlu diketahui bahwa VAR tidak memiliki wewenang untuk merekomendasikan pemberian kartu kuning. Oleh karena itu, karena pelanggaran Konate tidak dianggap layak untuk kartu merah, wasit Davide Massa tidak memiliki pilihan lain selain melanjutkan permainan tanpa memberikan hukuman apapun. Keputusan ini memicu kemarahan besar, dan Direktur Olahraga PSG bahkan tertangkap kamera meluapkan kekesalannya kepada wasit Massa di lorong stadion saat jeda babak pertama.
Latar Belakang Ibrahima Konate di Liga Champions Bersama Liverpool
Insiden ini menjadi lebih menarik ketika menilik kembali catatan Ibrahima Konate di Liga Champions bersama Liverpool. Sebelum pertandingan kontroversial melawan PSG ini, Konate tercatat terakhir kali bermain untuk Liverpool di Liga Champions pada bulan November tahun sebelumnya. Saat Liverpool berhasil mengalahkan Real Madrid dengan skor 2-0. Setelah pertandingan gemilang tersebut, Konate harus absen dari beberapa pertandingan penting Liverpool di Liga Champions melawan tim-tim seperti Girona, Lille, dan PSV Eindhoven. Absennya Konate dari pertandingan-pertandingan tersebut disebabkan oleh cedera yang dialaminya, yang membuatnya harus menepi dari lapangan hijau untuk proses pemulihan. Kembalinya Konate ke starting line-up Liverpool di Liga Champions melawan PSG ini seharusnya menjadi momen kebangkitannya. Namun justru diwarnai kontroversi akibat insiden pelanggaran yang dilakukannya.
Langkah Liverpool Selanjutnya di Kompetisi Domestik
Setelah pertandingan yang penuh drama dan kontroversi di Liga Champions melawan PSG, Liverpool kini harus segera mengalihkan fokus mereka kembali ke kompetisi domestik. Pada akhir pekan ini, Liverpool dijadwalkan akan menghadapi Southampton dalam lanjutan Liga Primer Inggris. Saat ini, Liverpool berada dalam posisi yang sangat kuat di puncak klasemen Liga Primer Inggris, unggul 13 poin dari pesaing terdekat mereka, Arsenal, yang berada di posisi kedua. Dengan keunggulan poin yang cukup signifikan ini, Liverpool memiliki peluang besar untuk meraih gelar juara Liga Primer Inggris musim ini. Pertandingan melawan Southampton akan menjadi ujian penting bagi Liverpool untuk menjaga momentum positif mereka dan terus menjauh dari kejaran para pesaing.
BACA JUGA : Kontroversi Kartu Merah Lewis-Skelly dalam Kemenangan Telak Arsenal atas PSV