Berita Terupdate – Pemilik Liverpool, John Henry, menjalin hubungan dekat dengan mantan bos Manchester United, Ed Woodward, dan meminta nasihat tentang kebuntuan kontrak Mohamed Salah.1
Pemilik Liverpool, John Henry, memiliki kedekatan dengan Ed Woodward saat masih menjabat di Manchester United, bahkan meminta nasihatnya dalam negosiasi kontrak Mohamed Salah.
Apa yang Terjadi?
Laporan terbaru dari Daily Mail tentang Salah telah membuka tabir kariernya di Liverpool, mengungkap sisi baik dan buruknya. Salah satu titik kritis dalam cerita ini terjadi sebelum final Liga Champions 2022, di mana Liverpool kalah 1-0 dari Real Madrid, ketika pemilik mayoritas klub, Henry, berniat memperpanjang kontrak Salah.
Gambaran Ed Woodward Lebih Besar
Pada saat itu, Henry telah menjalin kedekatan dengan bos United yang banyak dikritik, Woodward. Yang memberikan nasihat tentang cara terbaik untuk melakukan negosiasi kontrak. Meskipun Salah menunjukkan konsistensi yang luar biasa sejak kedatangannya pada tahun 2017. Hanya sedikit klub yang tertarik untuk merekrutnya, dan minat yang ada, terutama dari Paris Saint-Germain, tidak menarik bagi Salah. Akibatnya, Liverpool berada dalam posisi kuat untuk memperpanjang kontrak pemain asal Mesir tersebut karena tampaknya ia tidak memiliki pilihan lain.
Apa yang Dilaporkan Ed Woodward?
Dalam artikel yang mengungkapkan, diklaim bahwa Woodward memberi tahu Henry tentang kesulitannya dalam mengelola ‘ekspektasi’ setelah memberikan kontrak baru yang menguntungkan kepada David De Gea pada tahun 2019, menyiratkan ini sebagai peringatan kepada bos besar Liverpool, yang telah menjalin kedekatan dengannya setelah bekerja sama dalam Proyek Big Picture.
Apa Selanjutnya bagi Salah & Liverpool?
Liverpool bersiap menghadapi pertandingan Liga Champions hari Selasa melawan juara Bundesliga. Bayer Leverkusen, sebelum menjamu Aston Villa dalam pertandingan Liga Premier yang krusial. Salah tampil sangat tajam sejauh musim ini, mencetak sembilan gol dan tujuh assist di semua kompetisi.
BACA JUGA : Vinicius Junior: Korban Ketidakadilan Ballon d’Or?