
Berita Terupdate – Yaya Sanogo, mantan penyerang Arsenal, telah mengungkapkan perjuangan berat yang dialaminya sepanjang kariernya. Ia bahkan mengaku pernah mempertimbangkan untuk pensiun dini akibat serangkaian cedera dan kegagalan dalam kariernya.1
Dari Bintang Muda hingga Pencarian Identitas
Sanogo pernah menjadi salah satu penyerang muda paling menjanjikan di Prancis. Performans impresifnya bersama Auxerre membuatnya dilirik oleh Arsenal pada usia 20 tahun. Namun, kariernya di London Utara tidak berjalan sesuai harapan, dan ia kemudian menjelma menjadi seorang ‘petualang’ sepak bola, berpindah-pindah klub antara Crystal Palace, Charlton, Ajax, Toulouse, Huddersfield, Urartu, dan kini Qingdao Red Lions.
Cedera dan Kegagalan Meredupkan Karier Yaya Sanogo
Salah satu faktor utama yang menghambat perkembangan Sanogo adalah masalah cedera yang berulang. Bahkan, ia mengaku pernah hampir bergabung dengan Middlesbrough, namun kesepakatan tersebut batal karena klub tersebut mengklaim menemukan masalah pada bahu Sanogo yang membutuhkan operasi. Namun, pemeriksaan lanjutan justru menunjukkan tidak ada masalah pada bahunya. Insiden ini menjadi pukulan telak bagi kariernya, karena klub-klub lain pun mulai meragukan kondisi fisiknya.
Perjuangan Mental
Kegagalan demi kegagalan membuat Sanogo mengalami tekanan mental yang berat. Ia mengaku sempat berpikir untuk mengakhiri kariernya. Namun, semangat juang dan keyakinan pada dirinya sendiri membuatnya bertahan. Ia bertekad untuk membuktikan bahwa dirinya masih mampu bersaing di level tertinggi.
Kebangkitan Yaya Sanogo di China
Saat ini, Yaya Sanogo bermain untuk Qingdao Red Lions di Liga China. Ia berhasil menemukan kembali performa terbaiknya dengan mencetak enam gol dalam 14 pertandingan. Kesuksesan ini memberikannya kepercayaan diri untuk melanjutkan kariernya.
Masa Depan yang Terbuka
Kontrak Sanogo di Qingdao Red Lions akan berakhir pada November mendatang. Ia mengaku terbuka untuk menerima tawaran dari klub mana pun, baik di Eropa, Asia, atau tempat lainnya. Pengalaman pahit yang dialaminya telah membentuk karakternya, dan ia kini siap untuk menghadapi tantangan baru dengan optimisme.
BACA JUGA : Liam Rosenior Resmi Jadi Manajer Strasbourg