Dzeko Hattrick Selamatkan Fenerbahce
Berita Terupdate – Jose Mourinho mengawali petualangannya sebagai manajer Fenerbahce dengan drama. Meski berhasil membawa timnya lolos dari babak kualifikasi Liga Champions dengan skor 4-3 atas Lugano, sang pelatih asal Portugal itu meluapkan amarahnya kepada UEFA.1
Kritikan Terhadap Lapangan Sintetis
Kemenangan dramatis Fenerbahce ini ditentukan oleh hattrick cepat Edin Dzeko yang mampu membalikkan keadaan setelah sempat tertinggal. Namun, fokus utama Mourinho justru tertuju pada kualitas lapangan pertandingan.
“Kami berusaha untuk tidak membuat alasan sebelum pertandingan, tetapi bermain sepak bola berkualitas di lapangan sintetis adalah sebuah tantangan,” ujar Mourinho. “Bola tidak bergerak seperti seharusnya, pemain kesulitan menggiring bola, dan tempo permainan melambat secara signifikan. Saya tidak bisa memahami mengapa UEFA mengizinkan pertandingan Liga Champions di permukaan sintetis. Juga membingungkan mengapa tim bagus seperti Lugano memilih bermain di lapangan seperti itu. Ini bukan kondisi ideal untuk pertandingan.”
Kekhawatiran Jose Mourinho Soal Pertahanan
Selain masalah lapangan, Jose Mourinho juga menyoroti pertahanan Fenerbahce yang kebobolan tiga gol. “Pertandingan dengan tujuh gol memang menarik bagi fans, tetapi dari sudut pandang pelatih, kebobolan tiga gol adalah masalah,” katanya. “Saya tidak suka kebobolan dari set piece, gol kedua adalah tembakan mudah, dan yang ketiga tidak fair play, mereka seharusnya mengembalikan bola kepada kami.”
Tantangan Jose Mourinho Selanjutnya
Fenerbahce masih harus menghadapi leg kedua melawan Lugano pada 30 Juli di Stadion Sukru Saracoglu. Mourinho berharap dukungan penuh dari suporter untuk menaklukkan lawan.
“Saya menantikan stadion penuh pada Selasa depan. Mari kita berikan sambutan hangat kepada Lugano. Mereka pasti akan menikmati atmosfernya,” kata Mourinho dengan nada sarkasme.
Jika berhasil lolos, Fenerbahce masih harus melewati dua babak kualifikasi lagi untuk mencapai fase grup Liga Champions.
Kesimpulan
Kemenangan dramatis Fenerbahce sekaligus menjadi awal yang penuh tantangan bagi Mourinho. Selain tekanan untuk membawa tim ke fase grup Liga Champions, ia juga harus beradaptasi dengan kondisi pertandingan yang kurang ideal serta memperbaiki lini pertahanan.
BACA JUGA : Jakub Kiwior Menuju Pintu Keluar Arsenal, Inter Siap Tebus