
Transfer Manchester City Janggal Picu Kritik
Berita Terupdate – Kepindahan Savinho ke Manchester City dari Troyes menuai kontroversi setelah rampungnya kesepakatan transfer bernilai tinggi tersebut.1
Praktik yang Dipertanyakan
Collin Millar dari The Athletic mempertanyakan praktik yang dilakukan City untuk mendatangkan Savinho dari klub saudara yang tidak pernah ia bela. Pasalnya, Savinho sebelumnya dipinjamkan ke klub saudara lainnya. Ketiga klub tersebut sama-sama dimiliki oleh City Football Group (CFG). Millar berpendapat bahwa praktik ini bisa dianggap bermasalah dalam dunia sepak bola papan atas.
Kejanggalan Transfer
Savinho memecahkan rekor transfer Troyes di tahun 2022 dengan nilai €12,5 juta (£10,5 juta/$13,6 juta). Namun alih-alih membantu klub Ligue 1 tersebut memperbaiki peringkat di klasemen, ia langsung dipinjamkan ke PSV Eindhoven. Tanpa kehadiran Savinho, Troyes justru terdegradasi di musim 2022-23. Pemain Brasil tersebut kemudian dipinjamkan lagi ke Girona pada musim 2023-24. Kontribusinya yang signifikan dengan raihan 19 gol dan assist membawa Girona lolos ke Liga Champions secara mengejutkan. Sementara itu, Troyes justru mengalami degradasi dua kali berturut-turut. Kini, Savinho menjadi subjek transfer senilai £33,7 juta ($43,5 juta) ke Manchester City, klub utama dalam naungan CFG.
Bukan Kasus Pertama
City Football Group adalah contoh paling menonjol dari model multi-klub di dunia sepak bola. Didirikan pada tahun 2013, CFG kini memiliki 11 anggota yang tersebar di empat benua, serta beberapa “klub mitra” lain di mana CFG tidak??? (j? zh? – memegang saham) secara langsung. Transfer Savinho bukanlah yang pertama kalinya pemain berpindah antar-klub CFG tanpa pernah bermain untuk klub yang dituju. Aaron Mooy direkrut Manchester City dari Melbourne City pada tahun 2016, tetapi langsung dipinjamkan dan kemudian dijual pada tahun berikutnya. Mix Diskerud juga terdaftar di Manchester City selama tiga tahun setelah didatangkan dari New York City.
Masa Depan Manchester City
Manchester City menatap musim 2024-25 dengan target mempertahankan dominasi mereka yang belum pernah terjadi sebelumnya di sepak bola Inggris dengan meraih gelar juara Liga Premier untuk kelima kalinya secara berturut-turut. Namun, dengan Pep Guardiola yang akan habis kontraknya pada musim panas mendatang dan dikabarkan diminati oleh tim nasional Inggris, akhir dari era kejayaan mereka mungkin bisa terjadi lebih cepat dari perkiraan banyak orang.
BACA JUGA : Chelsea Berencana Pertahankan Cole Palmer Selama 10 Tahun ke Depan