
Berita Terupdate – Argentina diperingatkan bahwa “euforia” kemenangan mereka tidak bisa menjadi alasan untuk nyanyian diskriminatif yang ditujukan kepada Prancis. Hugo Lloris, mantan kiper timnas Prancis, mengecam tindakan para pemain Argentina sebagai “serangan yang tepat” terhadap orang Prancis.1
Apa yang Terjadi?
Enzo Fernandez, gelandang Chelsea, terancam hukuman disiplin setelah mengunggah video di media sosial yang berisi dugaan “bahasa rasis dan diskriminatif,” menurut Federasi Sepak Bola Prancis. Menyusul insiden ini, yang terjadi setelah Argentina mengalahkan Kolombia 1-0 untuk menjuarai Copa America, Lloris menyebut tindakan tersebut sebagai “serangan yang tepat” terhadap masyarakat Prancis.
Tanggapan Hugo Lloris
Lloris, yang kini bermain untuk LAFC, mengatakan kepada BBC Sport: “Tidak peduli jika Anda sedang dalam euforia karena memenangkan trofi penting. Kemenangan justru menuntut tanggung jawab yang lebih besar. Anda tidak ingin mendengar atau melihat hal semacam ini dalam sepak bola. Kita semua menentang diskriminasi dan rasisme. Saya hanya berpikir dan berharap ini adalah kesalahan. Kita semua terkadang melakukan kesalahan, dan semoga mereka bisa belajar darinya.”
Dia menambahkan: “[Argentina] adalah wajah sepak bola saat ini, di Amerika Selatan, di dunia. Mereka pantas mendapat banyak pujian atas apa yang telah mereka lakukan di lapangan selama empat atau lima tahun terakhir. Tetapi ketika Anda menang, Anda adalah contoh untuk orang lain, terutama anak-anak. Nyanyian itu adalah serangan yang tepat terhadap orang Prancis, terutama bagi orang Prancis yang memiliki keturunan dan keluarga Afrika.”
Gambaran yang Lebih Besar
Meskipun Fernandez telah meminta maaf, rekan setimnya di Chelsea dikabarkan ‘sangat marah’ atas tindakannya. Federasi Sepak Bola Prancis sedang mempertimbangkan tindakan hukum dan FIFA diketahui sedang menyelidiki video tersebut, di mana terlihat beberapa pemain Argentina menyanyikan lagu yang mempertanyakan asal-usul pemain Prancis yang berkulit hitam dan ras campuran. Ini adalah episode buruk lainnya dalam perjuangan melawan rasisme.
Bagaimana Selanjutnya?
Fernandez kemudian berhenti diikuti di Instagram oleh rekan setim Chelsea Malo Gusto, Benoit Badiashile, dan lainnya, termasuk Wesley Fofana, yang memposting video tersebut di media sosial dan menulis: “Sepak Bola di 2024: Rasisme yang Tak Terkendali”. Belum diketahui apakah Chelsea akan memberi sanksi kepada pemain Argentina tersebut.
BACA JUGA : Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Inggris, Tetap Fokus pada Sabatikal Pasca Liverpool