Berita Terupdate – Paris Saint-Germain (PSG) menaklukkan Lyon untuk memenangkan final Piala Prancis, sekaligus melengkapi pencapaian double winners domestik di bawah asuhan pelatih Luis Enrique. Kylian Mbappe mengakhiri kariernya bersama PSG dengan manis lewat kemenangan ini.1
Dominasi PSG
Ousmane Dembele membuka keunggulan PSG melalui sundulan kepala, memanfaatkan umpan silang Nuno Mendes di Stade Pierre-Mauroy, Lille. Gol kedua dicetak Fabian Ruiz yang dengan sigap menyambar bola rebound setelah tembakan pertamanya diblok bek Lyon, Jake O’Brien, di garis gawang.
O’Brien, pemain berusia 23 tahun, sempat memberikan harapan bagi Lyon lewat sundulan kepalanya memanfaatkan sepak pojok Rayan Cherki. Ini menjadi gol kelima O’Brien sejak kepindahannya dari Crystal Palace musim lalu.
Mbappe Tinggalkan Warisan Emas
Mbappe, penyerang Prancis berusia 25 tahun, resmi menjadi pencetak gol terbanyak PSG sepanjang sejarah dengan torehan 256 gol dalam 308 pertandingan sejak bergabung dari AS Monaco pada 2017. Ia diprediksi akan segera bergabung Real Madrid, mengakhiri upaya transfer selama delapan tahun yang dilakukan klub raksasa Spanyol tersebut.
Selama tujuh tahun berseragam PSG, Mbappe mengoleksi enam gelar Ligue 1, ditambah empat Piala Prancis, dan dua Piala Liga Prancis. Menariknya, Mbappe hanya tampil sebagai starter dalam dua dari tujuh pertandingan liga terakhir PSG, sebagai bentuk persiapan tim menghadapi masa depan tanpa dirinya. Namun, ia tetap dipercaya tampil sebagai starter di final Piala Prancis.
Bentrokan Suporterwarnai Pesta Kemenangan
Ironisnya, sekitar 100 km dari lokasi pertandingan, terjadi bentrok kekerasan antara suporter di pintu tol A1 Fresnes-les-Montauban. Suporter kedua tim terlibat perkelahian di area tol dan pom bensin, mengakibatkan pembakaran satu bus dan kerusakan pada empat bus lainnya. Sedikitnya delapan petugas kepolisian mengalami luka-luka dalam bentrokan tersebut.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang hadir di pertandingan tersebut, mengecam aksi kekerasan tersebut. “Ini seharusnya menjadi acara olahraga yang penuh dengan kegembiraan dan sportivitas. Saya mengutuk kekerasan ini dengan sekeras-kerasnya,” kata Macron kepada BFM TV.
Baca Juga : OLIVIER GIROUD PENSIUN DARI TIMNAS PRANCIS SETELAH EURO