Lookman: Pahlawan Baru Atalanta
Berita Terupdate – Ademola Lookman Bintang pertandingan final Liga Europa kali ini bukanlah berasal dari tim yang diunggulkan. Ademola Lookman tampil luar biasa dengan torehan hattrick yang luar biasa. Penyerang berusia 26 tahun ini pun resmi tercatat dalam sejarah klub sebagai pencetak gol terbanyak di laga final.1
- Perjalanan Karier Lookman Performa Lookman di Dublin, Irlandia, menjadi puncak kariernya yang dimulai bersama Charlton Athletic di London. Ia kemudian pernah membela Everton, RB Leipzig, Fulham, Leicester City, dan akhirnya berlabuh di Atalanta.
- Menemukan Kenyamanan di Bergamo Bahkan sebelum menjadi pahlawan di laga final, Lookman sudah berhasil merebut hati para fans Atalanta dan merasa nyaman tinggal di Bergamo, Italia Utara. “Sejak menit pertama saya di Bergamo, saya merasakan dukungan penuh dari para fans,” ujar Lookman, dikutip BBC. “Kota Bergamo membuat saya merasa tenang. Suasananya yang damai membuat saya bisa lebih fokus pada hal-hal penting.”
- Musim Terproduktif Lookman Tentu saja, torehan gol juga menjadi faktor penting. Lookman kini telah mencetak 15 gol dalam dua musim pertamanya bersama Atalanta sejak bergabung pada tahun 2022. Torehan ini menjadi yang paling produktif sepanjang kariernya sejauh ini.
- Malam Terbaik dan “Keberuntungan Ketiga” Lookman Lookman menyebut kemenangan ini, di mana ia mencetak hattrick dengan hanya tiga tembakan ke gawang, sebagai “salah satu malam terbaik dalam hidup saya.” “Performa luar biasa dari tim! Kita berhasil! Kita berhasil! Kita berhasil!” ucap Lookman kepada TNT Sports setelah pertandingan. Kemenangan ini menjadi “keberuntungan ketiga” bagi Lookman setelah sebelumnya ia gagal di final Coppa Italia pekan lalu dan final Piala Afrika bersama Nigeria pada bulan Februari. “Saya senang kita bisa menang hari ini,” ujar Lookman lega. “Kita akan berpesta – kita telah mencetak sejarah malam ini.”
Kejutan dari Lookman dan Atalanta Mengakhiri Mimpi Leverkusen
Kebangkitan luar biasa Lookman sejak bergabung dengan Atalanta bahkan mengejutkan pelatih Gian Piero Gasperini.
- Gasperini: Tak Pernah Menyangka Perkembangan Lookman “Kami memiliki manajer senior di Atalanta yang pernah bekerja di Leicester. Beliau melihat potensi Lookman dan berpikir ia bisa menjadi pemain yang berguna,” ujar Gasperini, 64 tahun, yang untuk pertama kalinya meraih trofi sebagai pelatih, kepada BBC. “Tidak ada yang mengira dia bisa berkembang sepesat ini. Di Inggris, ia tidak terlalu produktif. Saya mengubah posisinya menjadi lebih menyerang. Malam ini, ia mencapai sesuatu yang akan tercatat dalam sejarah sepak bola – hattrick yang luar biasa.”
- Rekor Tak Terkalahkan Leverkusen Pupus Namun, cerita ini seharusnya tidak berjalan seperti ini. Sepanjang pekan, semua pembicaraan tertuju pada Bayer Leverkusen yang tengah menjalani musim luar biasa dengan rekor tidak terkalahkan dalam 51 pertandingan. Leverkusen baru saja meraih trofi Bundesliga sebagai tim pertama yang berhasil melakukannya tanpa sekalipun kalah. Sayangnya, laga final Liga Europa menjadi mimpi buruk bagi anak asuh Xabi Alonso.
- Leverkusen Gagal Comeback Comeback dramatis di menit-menit akhir menjadi ciri khas permainan tim yang tak terkalahkan ini. Namun, harapan fans Leverkusen untuk melihat tim kesayangan mereka melakukan hal serupa pupus setelah Lookman mencetak gol ketiganya 15 menit jelang pertandingan usai.
Meskipun gagal meraih mimpi untuk menjadi tim tak terkalahkan sepanjang musim, Leverkusen masih memiliki kesempatan untuk mengakhiri musim ini dengan manis. Mereka akan menghadapi Kaiserslautern dari divisi kedua Jerman di final Piala Jerman.
“Kami akan belajar dari kekalahan ini,” ujar Alonso. “Kekalahan di laga besar memang menyakitkan, tapi kami masih memiliki final lain di hari Sabtu