
Berita Terupdate – Investigasi dari pengadilan Perancis kini mengarah kepada Nasser Al-Khelaifi. Pemilik dari klub ternama Prancis , Paris Saint Germain tersebut di duga terseret kasus penculikan dan penyiksaan. Tiga hakim dari pengadilan prancis pun di tugaskan untuk menginvestigasi Khelaifi pada senin (27/2/2023). L’Equipe melaporkan , pria asal Qatar tersebut terjerat tuduhan atas tindakan penculikan dan penyiksaan pelobi Prancis-Aljazair, Tayeb Benaderrahmane.
Benaderrahmane telah mengajukan perdata terkait kasus ini. Dia ditangkap di Qatar , tempat dirinya tinggal selama 3 bulan terakhir untuk melobi pada januari 2020 silam. Benaderrahmane sendiri mengaku dia di penjara selama 6 bulan. Pria berusia 42 tahun itu di siksa dan di tempatkan di bawah tahanan rumah sebelum akhirnya di izinkan pergi pada November 2020. Proses pembebasan tersebut juga di lakukan dengan jaminan dia tak akan membocorkan dokumen bersifat “sensitif” yang memiliki kaitan dengan Nasser Al-Khelaifi.
Terkait Piala Dunia Di Qatar
Kasus penangkapan dan penyiksaan terhadap Benaderrahmane juga di duga terkait dengan penyelenggaraan Piala Dunia di Qatar 2022 kemarin. Demikian juga dengan alokasi hak siar TV utk ajang 4 tahunan tersebut. Benaderrahmane pun menyimpan dokumen bersifat “sensitif” tersebut di dalam smartphone miliknya.
Di lansir dari Indonesia , dokumen dokumen sensitif ini terungkap selama dakwaan Benaderrahmane dan 2 mantan polisi. Hal tersebut terjadi dalam penyelidikan yudisial terpisah untuk menjajakan pengaruh dan korupsi di sekitar Paris Saint Germain.
” Kami senang bahwa file sebenarnya dari cerita ini akhirnya menjadi subjek penyelidikan oleh pengadilan Perancis,” ungkap pengacara Benaderrahmane , Masters Romain Ruiz dan Gabriel Vejnar di lansir dari
Dilansir dari , Nasser Al-Khelaifi kabarnya membantah keterlibatannya atas kasus yang dituduhkan pada dirinya tersebut. Pihak kuasa hukumnya pun belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait hal ini.